Rabu, 29 Januari 2020

PEREMPUAN TANGGUH LAHIR BATIN


Tak ada pretensi apapun ketika tulisan ini saya buat selain untuk menginspirasi orang lain, meneladani yang baik, dan mengambil hikmahnya. Kisah ini berawal dari kisah nyata seorang sahabat yang mungkin suatu hari akan membaca ini, betapa cerita hidupnya telah menginspirasi saya pribadi untuk bersyukur atas nikmat Allah yang saya terima sampai hari ini.
            Sahabatku, engkau memang tidak menawan dan kurang berpendidikan, orang kebanyakan menganggapmu tidak cerdas, tapi bagiku engkau adalah wanita hebat dan tangguh yang pernah aku temui, kepolosanmu dan sikap tidak cerdasmu, justru memancarkan sinar ketulusan bentuk persahabatan setiap orang yang mengenalmu. Hidupmu yang kurang beruntung sejak kecil sampai kau punya anak dua, menjadi kenyataan hidup yang tak terbantahkan, betapa tabah dan tangguhnya mentalmu sebagai seorang isteri yang serba kekurangan dalam hal lahiriyah. Tak sedikitpun terbesit dalam hati dan pikiranmu, membelokkan rasa kesetiaanmu pada suami yang telah mendampingimu beberapa tahun lalu.
            Engkau adalah wanita tangguh yang pernah aku temui selama ini. Keluhanmu hanya sebatas makanan-makanan pendamping yang jarang sekali engkau nikmati. Keluhanmu sebatas ingin merasakan gemerlap dan ramainya kota Situbondo dan Bondowoso, meski aku tak yakin, engkau pernah menikmatinya saat itu. Keluhanmu hanya ingin mempunyai sepeda motor bekas harga 4 jutaan agar bisa jalan-jalan bersama keluargamu, tapi saat itu engkau tak bisa merasakannya. Tapi senyum dan tawamu saat bertemu denganku tidak pernah tampak sedikitpun kesedihan itu. Seakan penderitaanmu lenyap, engkau begitu bahagia, melihatku bahagia bersama isteri dan anak-anakku, tak terbesit diraut wajahmu rasa iri.
            “Aku tak kan pernah bisa sepertimu kak” itulah kata-kata yang pernah kau lontarkan, meski kau mungkin telah lupa. Saat itu aku hanya mengatakan” Allah akan menyiapkan kebahagiaan bagi hambaNya  yang sabar”. Engkau hanya hanya tertawa, atau bahkan tidak percaya. “Selama manusia hidup, ada banyak hal yang akan terjadi, dan kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi” sambungku saat itu. Jalani dan terima apa yang kita miliki hari ini, dan berdoalah esok kehidupan kita berubah. Engkau hanya termangu.
            Beberapa tahun ini aku selalu bertanya kabarmu, tahun pertama, kabarmu belum berubah, masih seperti saat aku mengenalmu, atau bahkan lebih buruk dari itu. Kemarin malam, mungkin tahun kedua atau ketiga kita tidak bertemu, aku bertemu tetanggamu yang dulu, lalu kutanyakan keadaanmu. Fantastic, menurut cerita sekilas, ternyata engkau sekarang telah berbeda dengan yang dulu. Hidupmu berubah drastis, engkau telah menemukan kebahagiaan, aku turut bahagia dan bangga. Meski harus ada yang engkau korbankan, buah hati pertamamu, belum bisa merasakan apa yang kau rasakan. Mungkin inilah bentuk pengorbananmu saat ini. Aku tahu engkau ingin buah hatimu bersamamu dengan kehidupanmu yang baru. Tapi inilah skenario Allah, engkau harus mengikuti jalan ceritanya. Suatu saat engkau akan dapat meraih dan merengkuh kebahagiaan yang sempurna, meski tak bersama orang yang pertama kali engkau merasakan jatuh cinta.

Minggu, 26 Januari 2020

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 13 Semester Genap 1 Lembar

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 12 Semester Genap 1 Lembar

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 11 Semester Genap 1 Lembar

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 10 Semester Genap 1 Lembar

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 09 Semester Genap 1 Lembar

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 08 Semester Genap 1 Lembar

RPP PAI SMP Kls 9 Bab 07 Semester Genap 1 Lembar

Kamis, 16 Januari 2020

KATA KAFIR DAN RAGAM MAKNANYA DALAM AL-QURAN HADITS

KATA KAFIR DAN RAGAM MAKNANYA DALAM AL-QURAN HADITS 
Oleh : Aziz Alfaqier

Kata Kafir tidak selalu berkonotasi dan identik dengan Kafir yang tidak beriman kepada Allah Swt (khurujun an dinillah), tergantung kepada maksud pengucap dan konteks kata Kafir digunakan. Kata Kafir bisa saja tidak dalam keterkaitan dengan ketauhidan seseorang, tapi dalam tema yang lain dalam kehidupan manusia sehari-hari.
kata Kafir dalam bahasa Arab adalah isim fail yang menunjukkan kepada orang atau pelaku. Kafir secara bahasa artinya menutupi. Orang yang kafir artinya hidupnya tertutup dari nikmat yang paling besar dari Allah Swt yaitu iman Islam (secara akidah).

Ada beberapa ragam makna Kafir sesuai konteksnya sebagaimana berikut;

1. Kata Kafir, orang yang tidak beriman antonimnya adalah islam. Orang yang tidak beriman  disebut kafir.
إِنَّ شَرَّ الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الَّذِينَ كَفَرُوا فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ 
Artinya: Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.


2. Kata Kafir dalam konteks pertanian yang mana para petani dalam menyemai dan menamam biji-biji tanamannya di lahan pertaniannya ditutupi. 


اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ ۚ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Artinya : Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

3. Kata Kafirkafartum (kafir) bandingannya adalah amantum, disini bermakna kufur nikmat atau kurang bersyukur, namun tidak menyebabkan seseorang menjadi kafir secara akidah. Terceritakan dalam Al-Quran tentang nabi Sulaiman yakni dalam ayat;
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَ‌بُّكُمْ لَئِن شَكَرْ‌تُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْ‌تُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim [14]: 7). 
4. Kata Kafir yang bermakna menebus kesalahan (dosa) dengan membayar kaffarat. Dalam hadits dari Jarir bin Abdullah al-Bajali radhiallahu ‘anhu, ia berkata,
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ اسْتَنْصِتْ النَّاسَ – أي أطلب منهم أن يصغوا وأن ينصتوا – ثُمَّ قَالَ عليه الصلاة والسلام : لَا تَرْجِعُوا بَعْدِي كُفَّارًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ
Artinya :“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berujar kepadaku ketika haji wada’; “Tolong suruhlah orang-orang diam, jangan kalian sepeninggalku menjadi kafir, sebagian kalian memenggal leher sebagian lain.” (HR. Bukhari).
Membunuh seseorang tidak akan menyebabkan seseorang keluar dari Islam atau kafir, meskipun membunuh itu adalah dosa besar.
5. Kata Kafir bermakna sering memungkiri jasa seseorang, suami misalnya. Suami yang selama hidupnya berbuat kebaikan untuk isterinya, hanya sebab sekali melakukan kesalahan, maka seorang isteri menjadi Kafir. Kafir disini tidak dapat dimaknai keluar dari agama Allah Swt yaitu islam.Dalam hadits :
يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
Artinya :“Mereka kufur kepada suami dan mengingkari kebaikan. Sekiranya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka selama satu tahun, lalu ia melihat suatu keburukan padamu, tentu ia akan berkata, ‘Aku belum pernah melihat satu kebaikan pun pada dirimu.” (HR. Bukhari).
6. Kata Kafir saat menangisi kematian seseorang. Jika menangisi orang yang meninggal dunia setara dengan makna kafir, diluar agama Islam, maka setiap orang islam yang menangisi kematian adalah kafir semuanya. Kafir disini artinya larangan meratapi kematian seseorang dengan berlebihan. Dalam hadits :
رَوَي مُسْلِمٌ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اثْنَتَانِ فِى النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ: الطَّعْنُ فِى النَّسَبِ وَالنِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ
Muslim merwayatkan dari Abu Hurairoh radhiallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Dua hal yang ada pada manusia dan keduanya menyebabkan mereka kafir:
Kata Kafir belum tentu ditujukan bagi orang-orang yang diluar islam atau menjadikan seseorang berstatus Kufrul A'dham, khurujul andinillah.
Allahu A'lam Bisshowab.

Prota dan Promes PAI SMP Kelas 7-9 Semester Genap Tahun 2020

https://drive.google.com/open?id=1pbmbRS4_jCtT6VEmm_4a9YzqDcrDpLqp

KKM PAI SMP Kelas 7-9 Semester Genap 2020

https://drive.google.com/open?id=1wzhu_5BsEwGfujAYGEK93BgCRsUujQfR